Thursday, 10 December 2015

Spech Terapy with Murojaah Al Qur'an

Permasalahan wicara banyak sekali dialami oleh anak - anak berkebutuhan khusus. Dari anak yang mengalami gangguan pendengaran dan wicara atau yang biasa disebut tunarungu atau anak tunagrahita yang juga memiliki masalah wicara sampai anak autis yang terkadang juga mengalami masalah wicara.

anak - anak yang mengalami masalah wicara ini ada yang sampai tahap ringan, sedang sampai parah atau berat. Dari anak tunarungu yang belum mampu megucapkan kata dengan sempurna bahkan ada yang sampai tidak keluar bunyi sama sekali.

 
Ada juga anak Tunagrahita yang kurang lancar dalam berbicara atau anak gangguan perilaku (autis dll) yang kurang lancar dalam berbicara sampai anak yang sama sekali tidak mau berbicara.
 
Pada artikel kali ini saya ingin membagikan sebuah cara yang semoga  dapat bermanfaat bagi rekan - rekan pemerhati anak difable. yaitu megajari anak berbicara dengan Al Qur'an.
 
Kasus pertama terjadi sekitar tahun 2012 - 2013 saat pertama kali saya menjadi seorang guru disebuah sekolah islam terpadu yang menerima anak berkebutuhan khusus.
 
Saat itu saya memegang anak autis dengan kondisi konsentrasi rendah, suara yang keluar sebatas dua suku kata, dan ana cenderung diam (bengong = efek salah obat).
 
Saat itu selain dipegang seorang terapi Murid saya sebut saja "Hope". sedangkan di sekolah, saya selaku guru pendamping Hope. saat assessment awal selain data yang saya dapat tersebut saya juga melihat langsung apa yang sudah di dapat dari terapis.
 
Akhirnya saat itu saya langsung menyampaikan kepada orang tua Hope untuk menerapkan bimbingan murojaah Al Qur'an kepada Hope disamping tetap melaksanakan terapi yang sudah dijalani.
 
saya memulai dari surat AL fatihah dan saya memulai dari kata amien dan bismillah. Dari kata yang terbata - bata sedikit demi sedikit Hope pun mulai benar mengucapkan bismillah sampai akhirnya bias melafalkan dengan benar surat al fatihah meskipun masih sedikit kurang jelas. 
 
Dari program murojaah (drill bacaan al Qur'an sedikit demi sedikit) yang dijalankan, terlihat perkembangan yang signifikan dibandinggkan terapi yang sudah dijalankan sebelumnya. Proses yang kami jalani pun selama kurang lebih 1 tahun samapai akhirnya saya harus pindah tempat kerja.
 
cerita kedua adalah saat saya memegang anak - anak tunagrahita yang cenderung jarang berkomunikasi karena kurangnya inisiatif menjadi anak - anak yang berani ikut menirukan bahkan ada 2 murid saya yang sampai hafal 6 ayat surat ann naba' (sampai saat penulis menulis artikel).
 
murid - murid saya yang tunagrahita ini pun sangat antusias dalam mengikuti dan senang . Melalui program melafalkan Al Qur'an inilah kita dapat mengetahui konsonan atau vocal apa yang anak belum jelas pengucapannya,. sehingga kita dapat membetulkan pengucapan anak.
 
cerita ketiga adalah untuk  penanganan anak yang mengalami masalah bibir sumbing dan langit - langit.  Anak dengan kasus ini biasanya mengalami masalah gangguan bicara berupa suara yang sumbang dan ada suara yang tidak keluar.
 
Salah satu orang tua anak yang mengalami kasus ini pernah bercerita kepada kami tentang terapi yang berikan kepada anaknya. beliau menyatakan bahwa dalam menangani malasah wicara anaknya beliau menerapkan konsep Al Quran dengan mengajarkan anak tentang bacaan Al Qur'an sambil membetulkan bacaan anak. Alhamdulillah suara yang dimiliki anak pun dapat menjadi lebih baik.
 
dari ketiga cerita di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa bacaan Al Qur'an dapat membantu untuk pelasanaan Speech Terapy.
 
"Dan telah Kami turunkan dari Al-Quran sesuatu yang menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Sementara bagi orang-orang yang zalim, ia hanyalah menambah kerugian,” (QS. Al-Isra’ [17]: 82).
 
Semoga bermanfaat : Teacher is teaching and learning
 

No comments: