Anak Beresiko, sekilas kata tersebut Nampak aneh bagi kita. selain itu kata tersebut juga mencerminkan ada kenakalan dan kebrutalan di dalamnya. lalu apa yang dimaksud dengan anak beresiko.
Anak beresiko adalah anak yang tidak mungkin untuk lulus tepat pada waktunya , tidak memiliki ketrampilandan rasa percaya diri yang dibutuhkan untuk digunakan dalam bekerja dan berhubungan dengan orang lain (sagor dan cox, 2004 dalam buku Anak Beresiko).
Secara umum anak beresiko merupakan gambaran dari anak pembuat onar (trouble maker), anak yang malas, suka perhatian, egois, dan pembohong (Apllestain, 1988).
Sedangkan Slavin dan kawan - kawan berpendapat bahwa istilah beresiko tidak dapat diartikan secara tepat, karena berbeda variasi dalam hal penyebabnya. artinya keungkinan anak menjadi beresiko adalah bukan hanya anak yang tidak dapat menyelesaikan sekolahnya, melainkan ada beberapa factor - factor resiko yang menyebabkan ia beresiko.
Berkaca dari pendapat slavin diatas moris menggambarkan factor resiko tersebut antara lain prestasi yang rendah, gangguan memori, masalah tingkah laku, suka membolos, dan rendahnya status social ekonomi yang dimiliki oleh anak.
Dari pendapat diatas bisa kita tarik kesimpulan bahwa anak beresiko merupakan suatu kondisi dimana seorang anak mengalami gangguan atau masalah yang menyebabkan anak tersebut menjadi masalah di lingkungan sekitarnya yang pada akhirnya juga akan merugikan anak itu sendiri.
Lalu apa ciri - ciri dari anak beresiko ?. Anak beresiko memiliki banyak sekali ciri khas yang berbeda - beda maupun sama antara satu dengan yang lain.
Ciri anak beresiko antara lain ;
1. Tidak menampilkan kemampuan membaca yang baik
2. Tidak mendapat equivalen rata - rata skor 70 pada skala 100 dalam 2 ataulebih bidang studi selama semester berjalan.
3. Tidak melanjutkan studi pada kelas (level) berikutnya di sekolah
4. Tidak menampilkan hasil yang memuaskan pada instrument Asesmen.
5. Hamil diluar nikah dan menjadi Young Parent
6. Ditempatkan pada sebuah programpendidikan alternative selama tahun sekolah sebelumnya atau sekolah saat ini.
7. Dikeluarkan dari Sekolah
8. Memiliki keterbatasan dalam berbahasa
9. Berada dalam gugatan.
10. Positiv HIV / AIDS
11. Lambat Belajar
12. Sering Membolos
13. Tidak Memiliki motivasi
14. Pemakai Obat - obatan terlarang
Perlu diperhatikan pula bahwa ternyata anak dengan ketidakmampuan (cacat) fisik yang disandanya otomatis digolongkan menjadi anak beresiko, namun akan menjadi beresiko, jika anak tersebut memiliki satu atau lebih dari ciri di atas. dengan demikian mereka menjadi beresiko tidak berdasarkan pada bagian dari ketidakmampuan (kecacatan) fisiknya semata.
No comments:
Post a Comment