Guru itu harus terus belajar sampai Tanah memenuhi mulutnya. Salah satu cara belajar adalah membaca, mari kunjungi laman kami. selamat menikmati
Menu
- ABK (11)
- ADM GURU (7)
- Anak Berkebutuhan khusus (1)
- artikel (29)
- Berita Updates (1)
- foto (1)
- Inspirasi (4)
- Kumpulan Puisi (5)
- Menarik (5)
- PPG (1)
- Seputar Guru (5)
Tuesday, 29 November 2016
Mendidik Itu Mendudukkan
Sunday, 23 October 2016
Kenaikan Pangkat Guru, Otomatis, mengurus sendiri atau dipersulit???
Guru memang menjadi sebuah obyek yang cukup menarik untuk diperbincangkan. Dari gaya mengajar, masalah pembelajaran, gaji tunjangan, semuanya menarik untuk diperbincangkan.
Pernyataan yang sempat viral akhir - akhir ini tentang kenaikan pangkat guru PNS cukup ramai diperbincangkan oleh banyak pihak.
Sebenarnya permasalahan kenaikan pangkat itu bisa dilihat dari sisi kinerja, Mada kerja maupun prestasi. Jadi kenaikan pangkat akan lebih adil jika dijalankan berdasarkan tiga poin di atas.
Misal seperti ini jika ada seorang pegawai yang sangat berprestasi berhasil menciptakan karya dan bisa menjuarai kompetisi tingkat nasional atau internasional maka dari pertimbangan itulah harusnya kenaikan pangkat akan diperoleh oleh seorang secara otomatis dan dipercepat.
Lalu kenaikan pangkat bisa dilakukan dengan meningkatkan kinerja, hal ini nanti bisa dibuktikan dengan file atau data sehingga seorang bisa naik pangkat lebih cepat sedikit dari pada yang kinerjanya rendah.
Yang terakhir adalah berdasarkan masa kerja. Dengan sistem ini semuanya akan dapat naik pangkat setelah pengabdian beberapa tahun.
Dengan mengkombinasikan tiga cara di atas seorang guru / pegawai akan dapat memilih, mereka akan naik pangkat dengan cara biasa atau pun dengan cara yang luar biasa.
Salam untuk segenap guru Indonesia,
tetaplah semangat meskipun kadang pahit yang kau terima
Tetaplah mengajar meskipun kau malah dihajar
Tetaplah berkarya meskipun gajimu sering ditahan
Dan tetaplah tersenyum untuk bangkitnya Islam di Indonesia
Perilaku Siswa Membangkang
Akhir - akhir ini kita dikejutkan dengan munculnya beberapa kasus perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak. Dari mulai menantang guru, merendahkan guru, memukuli guru, seks bebas dan sebagainya.
Diantara banyak kasus tersebut kasus murid berani melawan guru menjadi sedikit lebih menarik untuk kita bahas.
Bisa kita lihat bagaimana pola penurunan adab dan akhlak dari generasi muda kita. Meskipun tidak semua anak melakukan hal tersebut tetapi melihat jumlah anak yang melakukan hal tersebut cukup banyak, membuat kita sebagai praktisi pendidikan cemas.
Hal ini terjadi karena beberapa faktor. Dari penerapan hukum yang salah, salah dalam memilih figur contoh, dan pola asuh yang salah dari orang tua.
Dari faktor penerapan hukum, terjadi kesalahan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai stakeholder. Pemerintah mengekang guru dengan beberapa aturan yang akhirnya membuat kelakuan anak Didik menjadi seenaknya sendiri.
Dari penerapan HAM yang salah kaprah, bolehnya menuntut guru karena guru mendidik siswa dsb. Hal inilah yang membuat anak semakin gak karuan dan guru semakin takut untuk mendidik siswa. Yang akhirnya membuat anak menjadi semakin gak karuan juga.
Hal ini harus segera disikapi oleh segenap penerus kemerdekaan baik pemerintah, sekolah, masyarakat dan juga keluarga sendiri. Dengan saling memperbaiki kesalahan yang telah terjadi diharapkan nantinya akan lahir generasi emas yang berakhlak, cerdas dan juga santun.
Sebagaimana turkie telah berhasil membangun negara mereka setelah hampir satu dekade mereka terpuruk. Dan itu dimulai dari pembangunan akhlak dan adab generasi muda mereka.