Tunagrahita adalah keadaaan keterbelakangan mental, keadaan ini dikenal juga retardasi mental (mental retardation).
Anak tunagrahita memiliki IQ di bawah rata-rata anak normal pada umumnya, sehingga menyebabkan fungsi kecerdasan dan intelektual mereka terganggu yang menyebabkan permasalahan-permasalahan lainnya yang muncul pada masa perkembangannya.
Hal tersebut sejalan dengan AAMD yang dikutif Grossman (Krik & Gallagher, 1986:116)
Anak tunagrahita memiliki IQ di bawah rata-rata anak normal pada umumnya, sehingga menyebabkan fungsi kecerdasan dan intelektual mereka terganggu yang menyebabkan permasalahan-permasalahan lainnya yang muncul pada masa perkembangannya.
Hal tersebut sejalan dengan AAMD yang dikutif Grossman (Krik & Gallagher, 1986:116)
Berdasarkan pendapat penulis Tunagrahita merupakan suatu keadaan kelainan pada masalah intelegensi yang menyebabkan anak mengalami masalah keterbelakangan mental dengan IQ dibawah rata - rata anak normal.
Tunagrahita ini memiliki beberapa jenis berdasarkan kemampuan yang dimiliki.
- Tunagrahita Ringan
- Tunagrahita Sedang
- TUnagrahita Berat
Tunagrahita Ringan merupakan suatu kondisi kelainan mental dimana yang bersangkutan masih sanggup untuk belajar akademik, bekerja dan bersosialisasi. IQ anak tunagrahita ringan ini berkisar antara 55 - 70. Dalam kondisi yang demikian anak masih bias memahami perintah dengan cukup baik.
Tunagrahita Sedang merupakan suatu kondisi kelainan mental dimana yang bersangkutan berada di bawah tunagrahita ringan. Mereka masih mampu dalam mengikuti kegiatan akademik ketrampilan dan dilatih untuk dapat sedikit bersosialisasi serta melakukan sedikit pekerjaan dengan bantuan
Tunagrahita Berat ini merupakan kondisi terberat anak tunagrahita. dalam kondisi ini anak pada umumnya tidak dapat mengurus dirinya sendiri. Hampir semua kegiatannya membutuhkan bantuan. Tetapi dalam kondisi tertentu juga ada yang dapat dilatih untuk melakukan akivitas sehari - hari secara sederhana dan melakukan interaksi secara sederhana.
Tunagrahita ini pun juga memiliki banyak istilah antara lain :
- Lemah pikiran (Feeble Minded)
- Terbelakang mental (Mentally Retarded)
- Bodoh atau dungu (Idiot)
- Pandir (Imbecile)
- Tolol (Moron)
- Oligofrenia (Oligophrenia)
- Mampu Didik (Educable)
- Mampu Latih (Trainable)
- Ketergantungan penuh (Totally Dependent) atau butuh rawat
- Mental Subnormal
- Defisit Mental
- Defisit Kognitif
- Cacat Mental
- Defisiensi Mental
- Gangguan Intelektual
Tetapi untuk akhir - akhir ini istilah yang lebih sering dipakai selain tunagrahita adalah Anak Berkelainan Mental. Karena kedua istilah ini dinilai lebih sopan dalam hal bahasa.
Sedangkan Secara Klinis. Tunagrahita dibagi menjadi 4 :
Down syndrome (dahulu disebut mongoloid)
Anak Tunagrahita ini disebut demikian karena bentuk wajah mereka yang sama (seperti orang mongol), mata sipit, lidah sering menjulur dll.
Kretin
jenis ini biasanya memiliki ciri - ciricebol, tangan dan kaki kecil, kulit keriput. Biasanya hal ini terjadi gangguan hyphotyroid.
Hydrochepal
Anak ini memilki ciri-ciri kepala besar, raut muka kecil, tengkoraknya ada yang membesar ada yang tidak, pandangan dan pendegarannya tidak sempurna, mata kadang-kadang juling. Hal ini disebabkan karena dua hal yaitu cairan otak yang berlebihan atau kurang dan sistem penyerapannya tidak seimbang dengan can yang dihasilkan. Jika hal tersebut terjadi sebelum lahir maka si bayi jarang dalam keadaan hidup.
Microcephal, Macrocephal, Brahicephal dan Scaphocephal
Keempat istilah tersebut menunjukan bentuk dan ukuran kepala. Microcephal ukuran kepala yang kecil. Macrocephal memilki ukuran kepala yang besar. Brahicephal bentuk kepala yang lebar. Scaphocepal ukuran kepala yang panjang kedua kelainan terakhir ini jarang mempunyai hubungan dengan ketunagrahitaan.
No comments:
Post a Comment